Kesimpulan 3 mata kuliah
SISTEM BUDIDAYA TANAMAN
1. Pendahuluan
Budidaya tanaman adalah kegiatan untuk mengembangkan tanaman untuk menghasilkan bahan pangan.
Tujuan budidaya tanaman yaitu memenuhi kebutuhan pangan manusia, meningkatkan ketahanan pangan, Menjaga kelestarian lingkungan, dan menjaga kesehatan masyarakat dengan menyediakan makanan sehat.
Kegiatan budidaya tanaman yaitu pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama, panen dan pasca panen.
Contoh Budidaya tanaman pangan, seperti padi, jagung, wortel, bayam, kentang dan kacang-kacangan.
Contoh Budidaya tanaman holtikultura, seperti sayuran, buah- buahan dan tanaman hias.
Contoh budidaya tanaman perkebunan, seperti kelapa, kopi, karet, teh, tembakau, cokelat dan kelapa sawit.
2. Tanah
Tanah sangat penting dalam dunia pertanian, terkait fungsinya sebagai media dan pemenuhan unsur hara mineral untuk tanaman. Maka penting mengetahui kondisi tanah dan menjaga kesuburannya agar diperoleh hasil pertanian sesuai harapan.
Jenis-jenis tanah yaitu tanah humus, tanah liat, tanah vulkanik, tanberpasiung berpasir.
3. Pola Tanam
Pola tanam adalah pengaturan urutan dan jenis tanaman yang ditanam pada suatu lahan pertanian selama periode waktu tertentu.
A. Monokultur
Monokultur merupakan penanaman satu jenis tanaman pada satu lahan, seperti sawah yang hanya ditanami padi.
Kelebihan dari monokultur yaitu :
- kemudahan untuk Perawatan, pengelolaan dan pemanenan tanaman karena hanya satu jenis tanaman yang ditanam
- Hasil panen maksimal
- kualitas maksimal
Kekurangan dari monokultur yaitu :
- jika gagal panen sangat merugikan
- tidak adanya keanekaragaman hayati
- mudah terserang hama dan penyakit dikarenakan tidak berjalannya rantai makanan pada tanaman yang sama. Contohnya pada tanaman terong terdapat banyak kumbang tentara yang predator alaminya yaitu kutu putih yang terdapat pada tanaman jagung.
B. Polikultur
Polikultur adalah praktik pertanian yang menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu lahan pertanian dalam waktu yang bersamaan atau bergantian.
Ada beberapa Jenis polikultur yaitu :
- Tumpang Sari
Menanam dua atau lebih jenis tanaman secara bersamaan pada lahan yang sama. Contohnya seperti tanaman jagung dan kacang
- Tumpang Gilir
Menanam lebih dari satu jenis tanaman pada satu musim lalu dilanjutkan dengan tanaman lain pada musim berikutnya di lahan yang sama. Contohnya seperti jagung - cabe - kacang.
- Tanaman Bersisipan
Menyisipkan tanaman lain di antara tanaman pokok yang sedang tumbuh. Contohnya dalam lahan kelapa sawit ditanami tomat. Keunggulannya yaitu dapat menghasilkan keuntungan dari tanaman lain dan mencegah hama dan penyakit
- Tanaman Campuran
Menanam berbagai jenis tanaman secara acak atau campuran dalam satu lahan.
Perbedaan dari tumpang sari dan tanaman campuran yaitu tumpang sari menanam dengan spesies yang sama dan tanaman campuran menanam beranekaragaman tanaman dengan spesies yang berbeda.
4. Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro
Tanaman memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang agar dapat tumbuh dengan baik. Penting untuk memahami jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan tanaman saat budidaya, terutama saat memberikan pupuk. Kelebihan atau kekurangan unsur hara dapat berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman. Secara umum, tanaman membutuhkan dua jenis unsur hara yaitu Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.
Unsur Hara Makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan antara lain terdiri dari Nitrogen, Fosfor, Kalium, Magnesium, Kalsium, dan Belerang atau Sulfur (S).
Adapun Unsur Hara Mikro Yaitu Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Besi (Fe), Molibdenum(Mo), Mangan(Mn), Khlor(Cl), Natrium(Na), Cobalt(Co), Silicone(Si), dan Nikel(Ni),
5. Cara Penanganan Hama Pada Padi
Hama yang paling sering menyerang tanaman padi adalah wereng dan penggerek batang. Kedua hama ini merupakan hama utama yang perlu diwaspadai. Sebab siklus penyerangan sudah dimulai sejak pembibitan hingga menjelang panen. Wereng menyerang padi dengan cara menghisap cairan pada tanaman padi sehingga padi menjadi kering. Penggerek batang menyerang dengan cara memotong bagian tanaman terutama bagian batang padi. Hama ini masuk ke dalam batang dan memakannya. Setelah beberapa hari tanaman padi menjadi kering. Kupu-kupu membawa penggerek batang dan kupu-kupu coklat yang membawah wereng.
Cara penanganannya dapat dilakukan dengan Pencegahan menggunakan pestisida, Kurangi menggunakan pupuk urea, jaga jarak tanam, jaga kebersihan sawah.
SANITASI DAN PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
1. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja industri untuk mencegah penyakit serta mendukung produktivitas pekerja dan kualitas produk.
tujuan sanitasi adalah sebagai berikut:
a. mencegah pencemaran lingkungan kerja
b. mengurangi resiko kontaminasi silang
c. menjaga kesehatan pekerja
Pengertian Limbah industri
2. Limbah industri
Limbah industri adalah sisa hasil dari proses produksi atau bisa disebutkan juga dengan sampah yang dapat didaur ulang.
Jenis-jenis limbah industri sebagai berikut:
a. limbah cair
contohnya proses pencucian, dan pendinginan
b. limbah padat
contohnya sisa kemasan baku, kemasan
c. limbah gas atau emisi
d. limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) contohnya minyak, logam berat, dan bahan kimia.
3. Limbah organik pada lingkungan
Limbah organik adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mati atau membusuk. Dimana bahan ini sudah tidak memiliki nilai atau berupa bahan ronsokan. Yang termasuk didalamnya seperti limbah sayur dan buah, air kencing, tinja, bulu-bulu, tulang-tulang, ranting kayu, serbuk gergaji, dedaunan, dan lainnya. Semua sisa tersebut akan mengalami proses pelapukan dan kembali ke alam.
Berbagai macam limbah akan sangat bermanfaat untuk kelanjutan hidup di alam. Limbah tersebut bisa dirubah menjadi produk bermanfaat. Limbah tersebut apabila terurai akan menjadi pupuk organik pada tanaman. Pupuk organik ini memiliki unsur hara yang lengkap. Dengan menggunakan pupuk organik tersebut membuat tanaman kita menjadi subur dan berkualitas baik.
Limbah cair seperti kencing sapi, kelinci, dan lainnya bisa dibuat menjadi pupuk organik cair.
Ada limbah padi, limbah kacang-kacangan, daun-daunan, kotoran ternak, batang pisang dan lainnya bisa dirubah menjadi kompos.
Limbah gergaji bisa dibuat kerajinan tangan. Contoh bisa dibuat lemari yang sangat baik, ini bisa kita lihat seperti lemari olimpik. Limbah gergaji juga bisa dimanfaatkan menjadi media tumbuh tanaman.
Limbah lunak organik memiliki ciri-ciri mudah diolah menjadi produk yang tidak berbahaya. Contoh, jerami, dedaunan, serbuk gergaji dan lainnya.
4. Dampak Negatif Dari Limbah
Limbah yang tidak dikelolah dengan baik akan memberikan dampak yang serius bagi manusia dan lingkungan. Boleh dikatakan semua jenis limbah memiliki dampak bagi kesehatan dan lingkungan. Sekalipun dia sampah organik.
5. Dampak Dari Limbah DiSekitar Rumah
Limbah disekitar rumah saya yaitu limbah rumah tangga dan limbah pasar tradisional.
A. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk pencemaran air, tanah, dan udara, serta potensi timbulnya penyakit dan bau tidak sedap. Limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber air minum dan menyebabkan eutrofikasi. Limbah plastik yang tidak terurai juga dapat mencemari tanah dan air, bahkan meracuni sumber air tanah.
Contoh-contoh limbah rumah tangga:
Limbah Organik: Air yang selalu digunakan dirumah, Sisa makanan, buah-buahan, sayuran, dan limbah organik lainnya.
Limbah Anorganik: Plastik, kaca, logam, dan limbah anorganik lainnya.
Limbah Berbahaya: Baterai bekas, produk kimia rumah tangga, dan obat-obatan kadaluarsa.
B. Limbah Pasar Tradisional
Sampah di pasar tradisional merupakan masalah besar karena pasar merupakan salah satu sumber sampah terbesar di Indonesia, setelah sampah rumah tangga. Sampah yang dihasilkan dari pasar tradisional sebagian besar adalah sampah organik, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan makanan. Selain sampah organik, juga terdapat sampah anorganik seperti plastik, botol, dan kaleng.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU
1. Pendahuluan
Cakupan pengawasan mutu cukup luas sehingga perlu pemahaman yang jelas sehingga nantinya tidak terjadi kesalah pahaman. Pengawasan dimulai dari tingkat perusahaan sampai tingkat nasional dan bahkan internasional. Aspeknya juga meliputi kebijakan pemerintah, standarisasi, pengendalian, jaminan mutu, pembinaan mutu, perundang-undangan. Juga meliputi semua jenis produk pangan, serta segala cara dan tingkat berproduksi.
Jenis produk meliputi produk dari usaha produksi primer (produk dari usaha sektor pertanian), sekunder (sektor industri), tertier (sektor perdagangan). Produk pangan berupa produk segar yang langsung dikonsumsi, bahan pangan mentah yang belum diolah, produk olahan sampai makanan bentuk hidangan di atas meja yang siap disantap.
Cara produksi meliputi usaha budidaya, usaha eksploitasi sumber daya alam (penangkapan ikan dan pengambilan hasil hutan), usaha produksi pengolahan primer, produksi pengolahan sekunder. Skala usaha baik usaha kecil/rumah tangga, usaha menengah maupun besar. Dari tingkat produksi meliputi pengawasan mutu bahan mentah, mutu proses selama pengolahan, dan mutu produk akhir olahan.
Komentar
Posting Komentar